Langsung ke konten utama

RIP My Ngkhel

Kurang lebih setahun sebulan umurmu,
dulu tak pernah diperkirakan akan hidup selama itu
karna kebanyakan yang sebelumnya hidup tak selama dirinya

Tidak ku rawat dengan istimewa
tapi dia tumbuh dengan baik
dengan badan yang besar dan bulu yang lebat
membuat siapa saja pasti suka melihatnya
kecuali jika ada orang yang tak menyukai hewan sejenis ini

Dia adalah alasan utama
kenapa saya sering pulang kerumah
tiap wekend. rindu. rindu sekali.
Ku fikir dia juga senang kalau aku pulang, karna tiap kali aku datang dan dia melihatku
sikap manjanya langsung ia tampakan
pasti u know lah ya what i feeeeeel haha

Lama kelamaan dia mulai kurawat, kuperhatikan dan kuberi makan yang banyak
dengan lahap ia habiskan
hingga badannyapun makin membesar

Meski besar dia masih tampak seperti anak kecil, bagiku
maka dari itu aku selalu mengkhawatirkannya
dia juga penakut dan ciut kalau ada musuh
badan sih kaya bodyguard tapi dalemnya aku yakin hello kitty

Tempat kabur buat nyari zona aman dan perlindungan kalo ga pohon ya rumah
ada musuh, manjat. musuh ngejar, lari kerumah
malah kadang-kadang pulang dengan badan kotor dan basah haha
diamah suka gitu kalau dikejar musuh dan ketakutan
jalan yang sekiranya becek aja pasti dia terobos
macam amor dikejar polisi wkwk

Itulah salah satu hal yang membuatnya tampak lucu, tapi suka kasian juga :( saking kasiannya tiap dia diganggu, dikejar, atau berantem sama musuh pasti semua orang rumah teriak histeris sambil langsung lari buat ikutan ngejar balik musuhnya. Akhirnya michelle aman digendong pulang sambil dalam keadaan bergetar dan deg-degan.

Ah michelle-ku sayang. Michelle-ku malang.
Maafkan ku yang tak bisa menggantikan, saat kau sedang sekarat sendirian. :( #RIPMichelle

Michelle kecil

Michelle udah gede (liat aja badannya udah bisa melingkar wkk)


- November, lagi sedih karna gapunya mainan lagi kalo pulang ke rumah :(

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Bocah Pejuang

Inginku sederhana, Ayah. Tak merepotkanmu Tak memberatkanmu Tak merengek minta ini itu kepadamu. Aku hanya ingin merasakan Bagaimana rasanya makan bakso bareng dan nyari udang bareng, bersamamu. Itu saja. Ayah. Pulang. - Febri, Bocah Pejuang. yang tinggal dan dibesarkan dari kecil oleh neneknya seorang. Setiap hari ia bersekolah dan selalu membantu neneknya ketika dirumah, dengan mencari udang dan kepiting lalu dijualnya kepada penyosok. lalu hasil jualnya ia berikan kepada neneknya untuk dibelikan bahan membuat kue untuk dijual. Ibunya hanya seorang pembantu yang bekerja di Jakarta, hanya 3 kali dalam sebulan ia bertemu ibunya. Ayahnya yang katanya bekerja tapi ia tak pernah tahu kabar dan keberadaannya dimana. Selain tak pernah bertemu dengan ayahnya sejak kecil, juga setiap kali ia bertanya kepada neneknya, beliau selalu menjawab tidak tahu. Terakhir kali ayahnya hanya meminta izin kepada neneknya febri untuk merantau, tapi sayang ayahnya tak pernah kembali....

Tentang Keenan dan Someone

Kugy mengajarkanku untuk tidak berkhayal sendirian. Kami bercengkrama satu sama lain, menceritakan pangeran dalam dunia khayal masing-masing. Tentang keenan dan Someone. Kuseduh segelas kopi ditemani beberapa bungkus makroni pedas yang mencoba hadir sebagai orang ketiga diantara ku dan kugy yang sedang asyik bercerita. Bukan untuk memisahkan kita, justru malah membuat malam ini semakin hidup dibuatnya. Semakin malam cerita yang kami kisahkan semakin larut dalam buaian. Tenyata tak disangka-sangka. Ku dan kugy memiliki banyak persamaan; kami sama-sama menyukai lelaki yang dari fisik Ke-BULEK-an (bukan Ke-BULE-an), yang cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Keenan suka melukis dan Kunang (Akhirnya aku menemukan nama yang pas) suka menggambar. Kugy yang senang menulis dan Ku yang juga senang menulis. Tapi ada hal berbeda diantara kugy dan keenan dengan ku dan kunang. Kunang juga suka menulis, beda dengan keenan yang hanya senang melukis dan ku yang juga suka menggambar (sa...