Langsung ke konten utama

AKU yang ingin jadi "KAMU" itu

Masih menjadi titik diselembar kertas
yang baru sadar bahwa jejak sangatlah berperan dalam polosnya kertas tersebut.

Jika kau ingin menulisnya
tulislah!
tapi perlu kau ingat
jangan menulisnya terlalu keras
karna hal itu tak baik
bisa saja kertas tersebut malah robek,
tak bisa dipakai lagi.

Kalau kau fikir kertas lain masih banyak
memang benar.
tapi,
mengorbankan satu kertas
untuk kertas lainnya
bukanlah hal yang perlu kau lakukan
karna itu kejam.

Jadi, kau hanya perlu menulisnya dengan perlahan
membuat kertas polos tersebut menjadi indah
dengan jejak yang kau tulis
dengan jejak yang kau yakini
bahwa apa yang kau tulis sudah sangatlah benar
hingga akhirnya kelak kau akan melihat
kalau apa yang kau tulis telah disukai banyak orang.

Disitulah kepercayaan mulai tumbuh kepadamu
dan kaupun mulai memahami apa arti kertas polos tersebut.

Tanpa tulisanmu ia hanya selembar kertas yang digunakan jika perlu
tanpa kesungguhanmu ia hanya selembar kertas penuh coretan tinta tak berarti, terbuang begitu saja.

Ya, itu semua berkat tulisanmu
hasil jerih payahmu menulisnya
hingga bisa menjadi kertas yang berarti
bisakah aku yang menjadi "kamu" itu.

Tak sekarang tak apa.
Kelak?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senja dan Sungai Mahakam

Seperti senjalah Dalam remang kau indah Dalam sepi tunjukan gairah Meski dengan tatap kosong Nan jauh tak terkira Biarlah desirnya yang sampaikan Bahwa senja dan sungai mahakam Diam diam punya cerita indah Yang kemudian hilang ditenggelamkan oleh gelapnya malam Lalu sisalah keheningan bersama angin dan desir ombak yang tertinggal mencoba menemaniku Melewati malam yang panjang Sudi, aku bersamamu. Lokasi : Di tepian Sungai Mahakam. Sambil menikmati segelas es teh tarik dan makanan gratis dari Kaprodi tercinta bersama beberapa kakak tingkat dan teman sejawat yang gagal rapat karna lebih milih diajak jalan. (saat itu masih tahun 2015 belum 2016 kayak sekarang.)

Seorang Bocah Pejuang

Inginku sederhana, Ayah. Tak merepotkanmu Tak memberatkanmu Tak merengek minta ini itu kepadamu. Aku hanya ingin merasakan Bagaimana rasanya makan bakso bareng dan nyari udang bareng, bersamamu. Itu saja. Ayah. Pulang. - Febri, Bocah Pejuang. yang tinggal dan dibesarkan dari kecil oleh neneknya seorang. Setiap hari ia bersekolah dan selalu membantu neneknya ketika dirumah, dengan mencari udang dan kepiting lalu dijualnya kepada penyosok. lalu hasil jualnya ia berikan kepada neneknya untuk dibelikan bahan membuat kue untuk dijual. Ibunya hanya seorang pembantu yang bekerja di Jakarta, hanya 3 kali dalam sebulan ia bertemu ibunya. Ayahnya yang katanya bekerja tapi ia tak pernah tahu kabar dan keberadaannya dimana. Selain tak pernah bertemu dengan ayahnya sejak kecil, juga setiap kali ia bertanya kepada neneknya, beliau selalu menjawab tidak tahu. Terakhir kali ayahnya hanya meminta izin kepada neneknya febri untuk merantau, tapi sayang ayahnya tak pernah kembali....

Dipilih dipilih dipilih!

Pilih mana, punya laki cakep apa laki jelek? Kalo gw sih ga milih dua-duanya, soalnya gw udah punya laki. *ecieee Pertanyaan diatas sebenernya buat para reader (kaya punya reader ajalagi :$) yg lagi single alias jomblo dan lebih tepatnya lagi sih gak punya pacar. *puas :D #salamDamai Omong-omong soal laki. Jaman sekarang udah beda men, drastis! Laki cakep, laki jelek juga sama aja. Oke, berawal dari laki cakep. Buat lo lo yg punya laki cakep. Termasuk gw #jangan sewot. Nih gw jelasin » sejelek-jeleknya lelaki, kalo wanita udah sayang mah tetep aja dibilang cakep. Nah kebetulan laki gw cakep,gamungkin kan gw bilang jelek. Barusan kan udah gw jelasin. Ngerti? :$ Balik ke topik (inget nadia) *eMaap :D Oke Gel (read:girl) untuk kalian yg dapetin laki cakep selamat anda beruntung, beruntung kalo doi punya kelebihan. Contohnya pengertian, Itu perlu. Karna apa? Hey lelaki cakep itu gajauh dari segerombolan para monyet, bukan? Mungkin diantara lo lo pada ada laki yg emang bisa jaga p...