Langsung ke konten utama

you?



Sesuatu yang tepat berada didepanku

Tapi tak bisa kugapai
Bukan karna terhalang dinding yang membatas.

Bukan.

Melainkan waktu.
Waktuku sekarang
Dan waktumu yang lalu
Bertemu...
Ditempat yang sama
Tapi tak bersama
Karna waktu singgah kita berbeda.

Nasibnya,
Kita tak pernah bisa duduk ditempat yang sama
Dengan waktu yang seirama.

Kamu mungkin nggak akan pernah tau
Dengan waktu yang kumaksud itu
Karna waktumu bukan hadir untuk bertemu dengan waktuku

Tapi dengan waktumu itu
Aku berhak berterimakasih
Sudah membuatku sedikit merasa bahagia
Meski waktuku tidak bahagia dengan hal itu.

Jika nanti sempat, tunggu aku disitu
Jangan kemana-mana
Aku akan datang menemuimu dan waktumu
Bersama waktuku juga, tentunya.

Tapi kalau kamu yang mau datang, silahkan!
Dengan senang hati aku menyambutmu
Tapi jangan lupa bawa waktumu juga
Karna waktuku juga sudah menunggu lama.

Dan,
Kepada atasan waktu
Aku minta ijin
Mohon ijinkan untuk dua anak buahmu supaya mengabulkan inginku..

Mereka agak susah sepertinya untuk diajak kompromi
Karna terlalu malu
Untuk bertemu.

Kamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senja dan Sungai Mahakam

Seperti senjalah Dalam remang kau indah Dalam sepi tunjukan gairah Meski dengan tatap kosong Nan jauh tak terkira Biarlah desirnya yang sampaikan Bahwa senja dan sungai mahakam Diam diam punya cerita indah Yang kemudian hilang ditenggelamkan oleh gelapnya malam Lalu sisalah keheningan bersama angin dan desir ombak yang tertinggal mencoba menemaniku Melewati malam yang panjang Sudi, aku bersamamu. Lokasi : Di tepian Sungai Mahakam. Sambil menikmati segelas es teh tarik dan makanan gratis dari Kaprodi tercinta bersama beberapa kakak tingkat dan teman sejawat yang gagal rapat karna lebih milih diajak jalan. (saat itu masih tahun 2015 belum 2016 kayak sekarang.)

Seorang Bocah Pejuang

Inginku sederhana, Ayah. Tak merepotkanmu Tak memberatkanmu Tak merengek minta ini itu kepadamu. Aku hanya ingin merasakan Bagaimana rasanya makan bakso bareng dan nyari udang bareng, bersamamu. Itu saja. Ayah. Pulang. - Febri, Bocah Pejuang. yang tinggal dan dibesarkan dari kecil oleh neneknya seorang. Setiap hari ia bersekolah dan selalu membantu neneknya ketika dirumah, dengan mencari udang dan kepiting lalu dijualnya kepada penyosok. lalu hasil jualnya ia berikan kepada neneknya untuk dibelikan bahan membuat kue untuk dijual. Ibunya hanya seorang pembantu yang bekerja di Jakarta, hanya 3 kali dalam sebulan ia bertemu ibunya. Ayahnya yang katanya bekerja tapi ia tak pernah tahu kabar dan keberadaannya dimana. Selain tak pernah bertemu dengan ayahnya sejak kecil, juga setiap kali ia bertanya kepada neneknya, beliau selalu menjawab tidak tahu. Terakhir kali ayahnya hanya meminta izin kepada neneknya febri untuk merantau, tapi sayang ayahnya tak pernah kembali....

Dipilih dipilih dipilih!

Pilih mana, punya laki cakep apa laki jelek? Kalo gw sih ga milih dua-duanya, soalnya gw udah punya laki. *ecieee Pertanyaan diatas sebenernya buat para reader (kaya punya reader ajalagi :$) yg lagi single alias jomblo dan lebih tepatnya lagi sih gak punya pacar. *puas :D #salamDamai Omong-omong soal laki. Jaman sekarang udah beda men, drastis! Laki cakep, laki jelek juga sama aja. Oke, berawal dari laki cakep. Buat lo lo yg punya laki cakep. Termasuk gw #jangan sewot. Nih gw jelasin » sejelek-jeleknya lelaki, kalo wanita udah sayang mah tetep aja dibilang cakep. Nah kebetulan laki gw cakep,gamungkin kan gw bilang jelek. Barusan kan udah gw jelasin. Ngerti? :$ Balik ke topik (inget nadia) *eMaap :D Oke Gel (read:girl) untuk kalian yg dapetin laki cakep selamat anda beruntung, beruntung kalo doi punya kelebihan. Contohnya pengertian, Itu perlu. Karna apa? Hey lelaki cakep itu gajauh dari segerombolan para monyet, bukan? Mungkin diantara lo lo pada ada laki yg emang bisa jaga p...