Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Senja dan Sungai Mahakam

Seperti senjalah Dalam remang kau indah Dalam sepi tunjukan gairah Meski dengan tatap kosong Nan jauh tak terkira Biarlah desirnya yang sampaikan Bahwa senja dan sungai mahakam Diam diam punya cerita indah Yang kemudian hilang ditenggelamkan oleh gelapnya malam Lalu sisalah keheningan bersama angin dan desir ombak yang tertinggal mencoba menemaniku Melewati malam yang panjang Sudi, aku bersamamu. Lokasi : Di tepian Sungai Mahakam. Sambil menikmati segelas es teh tarik dan makanan gratis dari Kaprodi tercinta bersama beberapa kakak tingkat dan teman sejawat yang gagal rapat karna lebih milih diajak jalan. (saat itu masih tahun 2015 belum 2016 kayak sekarang.)

you?

Sesuatu yang tepat berada didepanku Tapi tak bisa kugapai Bukan karna terhalang dinding yang membatas. Bukan. Melainkan waktu. Waktuku sekarang Dan waktumu yang lalu Bertemu... Ditempat yang sama Tapi tak bersama Karna waktu singgah kita berbeda. Nasibnya, Kita tak pernah bisa duduk ditempat yang sama Dengan waktu yang seirama. Kamu mungkin nggak akan pernah tau Dengan waktu yang kumaksud itu Karna waktumu bukan hadir untuk bertemu dengan waktuku Tapi dengan waktumu itu Aku berhak berterimakasih Sudah membuatku sedikit merasa bahagia Meski waktuku tidak bahagia dengan hal itu. Jika nanti sempat, tunggu aku disitu Jangan kemana-mana Aku akan datang menemuimu dan waktumu Bersama waktuku juga, tentunya. Tapi kalau kamu yang mau datang, silahkan! Dengan senang hati aku menyambutmu Tapi jangan lupa bawa waktumu juga Karna waktuku juga sudah menunggu lama. Dan, Kepada atasan waktu Aku minta ijin Mohon iji...

Nyastra Sambil Kelaparan

"kalau kamu sastra aku pasti suka karna kamu keindahan yang penuh makna" "kalau menulis itu butuh imajinasi sudah pasti imajinasiku gak bakalan habis karna isinya kamu" - 30 okt. (sedang didalam aula sambil dengerin Kajian Kebahasaan "Dialog Sastra" dan lagi Kelapara n) .

Kuatku, kamu

Entah sejak kapan. yang jelas saat malam itu, pertama kali aku datang. menemukan sekelibat wajahnya dibalik kerumunan mereka. dan didalam ruangan itu aku baru menyadari bahwa aku suka. Suka, saat bibirnya mulai mengeluarkan suara yang menandakan bahwa rapat dimulai. saat bibirnya berkata dengan tegasnya untuk memberi perintah agar rapat berjalan dengan semestinya. saat bibirnya mulai menjelaskan suatu gambaran yang perlu dijelaskan. dan saat satu suara itu saja yang aku dengar didalam ruangan. Ahh! rasanya objekku saat itu cuma satu. Wajahnya. Matanya. yang tersorot sayup sayup tajam, menandakan bahwa mimiknya saat itu sedang serius. aku suka. Cara dia berpakaian, cara dia menata rambutnya. memang terlihat terlalu formal (karna lagi ngampus) tapi apapun yang dia tampakan tetap saja aku suka. saat dia berjalan lewat didepanku, dan saat dia tiba tiba muncul didepan mataku. deg! begitulah hatiku. Terlebih saat dia memetik senar gitarnya yang baru baru ini ia tampakan, dan alu...

AKU yang ingin jadi "KAMU" itu

Masih menjadi titik diselembar kertas yang baru sadar bahwa jejak sangatlah berperan dalam polosnya kertas tersebut. Jika kau ingin menulisnya tulislah! tapi perlu kau ingat jangan menulisnya terlalu keras karna hal itu tak baik bisa saja kertas tersebut malah robek, tak bisa dipakai lagi. Kalau kau fikir kertas lain masih banyak memang benar. tapi, mengorbankan satu kertas untuk kertas lainnya bukanlah hal yang perlu kau lakukan karna itu kejam. Jadi, kau hanya perlu menulisnya dengan perlahan membuat kertas polos tersebut menjadi indah dengan jejak yang kau tulis dengan jejak yang kau yakini bahwa apa yang kau tulis sudah sangatlah benar hingga akhirnya kelak kau akan melihat kalau apa yang kau tulis telah disukai banyak orang. Disitulah kepercayaan mulai tumbuh kepadamu dan kaupun mulai memahami apa arti kertas polos tersebut. Tanpa tulisanmu ia hanya selembar kertas yang digunakan jika perlu tanpa kesungguhanmu ia hanya selembar kertas penuh coretan tinta ...

KEREN menurut pandanganku

Dia tidak keren Dia tidak ganteng Dia juga tidak rupawan kalau kau hanya melihatnya sekilas Kau butuh waktu lama untuk melihat, menyadari, dan tahu bahwa dia bukan hanya sekedar keren, ganteng, dan rupawan. tapi dia juga hebat, beribawa, cerdas, sholeh, dewasa, dan juga tinggi :) Ya, saya akui saya menyerah untuk tak suka kepada pria berpostur tinggi dan juga besar (berisi) tapi tidak semua yang tinggi besar juga saya sukai, semua berbeda. dihati. *krik Meski dia ini tidak besar, oke tak apa :D kadang dalam kesukaan ada pengecualian asal masih ada hal lain yang bisa menjadi jaminan (tingginya) haha Bagi saya, pria memang ditakdirkan untuk keren keren dalam hal apapun bukan hanya soal gaya dan penampilan karna semua itu sudah banyak dilihat dan banyak pula yang merasa dirinya sudah keren hanya dengan bekal itu saja padahal untuk menjadi keren tak perlu seribet itu, tapi mungkin lebih ribet lagi ya. *kali *sayabukanpria *janganpojokansaya -_____-" pria hanya cukup l...

KAMU DAN LORONG

aku suka lorong... suka bentuk lurusnya tempat duduknya majalah dindingnya daun daun dipinggirannya aku suka. cara dia menyambutku saat melewatinya saat dia menungguku sambil menyenderkan kepalanya ditiang, dan saat dia mulai tau kalau aku selalu kesiangan. aku sukaaaaa...