Andai sebuah mimpi adalah kenyataan. Mungkin aku akan lebih mudah bertemu denganmu. Mengapa hanya saat tertidur saja kita bisa bertemu? Ah, membuatku ingin terus memejamkan mata dan memimpikanmu saja. Ketika terbangun aku hanya melihat kesunyian, tak lain adalah sosok mu yang tak pernah ku temukan dan kau tau itu rasanya sesak sekali. Sungguh, aku bosan jika terus seperti itu. Enyahlah dari mimpiku, dan cepatlah menjadi kenyataan. Akan ku ceritakan nanti pada mimpi, biar ia iri melihat kita. Hahaha
Ini hanya rasa saya. saya yang rasa dan saya yang berhak berkata. kamu baca saja.